THALAMUS: A RECENT RESPIRATORY AND HEART PROBLEM MANAGEMENT IN ACTION

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (BEM FK UMS) menyelenggarakan Seminar Nasional Thalamus (The Annual Seminar on Medical Issue) pada Hari Minggu, 27 Desember 2020 dengan tema ARRHYTHMIA (A Recent Respiratory and Heart Problems Management in Action) dilaksanakan dua sesi dengan subtema yang berbeda. Sesi pertama dengan subtema Cardiovascular “Emergency Management of Cardiovaskular Disease” dengan tiga narasumber hebat yaitu dr. Nanda Nurkusumasari, Sp.JP, FIHA, Dr.dr. Nahar Taufiq, Sp.JP (K) dan dr. Adji Suwandono, S.H, Sp.F. Sesi kedua dengan subtema Respirologi “Clinical Update of Respirology” dengan tiga narasumber hebat yaitu dr. H. Suryo Aribowo T, Sp.PD, KHOM, FINASIM, dr. Jatu Aphridasari, Sp. P (K) FISR dan dr. Arifin, Sp.PD, K-IC, FINASIM.

Seminar Thalamus dilaksanakan secara daring, seminar tersebut diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an dan Sambutan dari Dekan FK UMS, Prof. Dr. dr. EM Sutrisna dan Ketua Panitia Thalamus 2020. Seminar ini dihadiri oleh 370 peserta baik dari dokter, perawat, mahasiswa kedokteran dan sebagainya. Pada sesi pertama dimoderatori oleh dr. Iin Novita Nurhidayati Mahmuda, M.Sc., Sp.PD dengan subtema “Cardiovaskular” .Pada sesi pertama menjelaskan bahwa Pasien dengan faktor risiko kardiovaskular (KV) dan riwayat penyakit kardiovaskular (PKV) : populasi rentan, berisiko tinggi ketika terkena COVID-19. Pasien dengan cedera kardiak dalam konteks COVID-19 memiliki peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas. Pasien konfirmasi positif COVID-19 membutuhkan perawatan di RS 12-19 %, kondisi kritis 3-6%. Komplikasi pasien kritis yaitu hipoksemia akibat gagal nafas akut, jejas miokard, aritmia ventrikular, syok, serta resiko henti jantung. Pandemi COVID-19 berdampak terhadap upaya resusitasi dengan modifikasi praktik resusitasi yang telah ada. Tantangannya adalah bagaimana memastikan pasien dengan atau tanpa COVID-19 yang mengalami henti jantung mendapatkan kesempatan untuk selamat tanpa membahayakan keselamatan penolong. Kemudian setelah materi dilanjutkan sesi tanya jawab oleh para peserta dan pembicara.

Setelah sesi tanya jawab kemudian break sebentar untuk dilakukan ISHOMA sekitar 30 menit lalu dilanjutkan kembali dan masuk sesi kedua dimoderatori oleh dr.Niwan Tristanto Martika, Sp.P. dengan subtema “Respirologi” pada sesi kedua menjelaskan tentang kasus pada covid 19 yang sedang marak-maraknya yaitu Happy hipoksia atau dikenal silent hipoksia yaitu kondisi penurunan kadar oksigen pada seorang yang menderita Covid-19 tanpa mereka merasa sesak, kasus ini menyebabkan mereka yang mengalami hipoksia atau penurunan saturasi oksigen karena terjangkit Covid-19 bisa beraktivitas seperti biasa, merasa tidak sakit, sesak atau masih terlihat bahagia, kemudian dilanjutkan topik kedua “covid 19 Associated ARDS” dan materi ketiga “New hope for lung cancer in BPJS era.” Seminar berlangsung sangat baik dan diakhiri dengan diskusi tanya jawab lalu penutupan.