Field Lab Tropical Medicine 2022

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta kembali menyelenggarakan kegiatan Field Lab yang terintegrasi pada blok Tropical Medicine, dengan koordinator blok dr. Listiana Masyita Dewi, M.Sc. Agenda Field Lab bertema “Survei Larva dan Penyuluhan Pembasmian Jentik Sebagai Upaya Pencegahan DBD”, dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Oktober 2022, di Desa Kuwiran, Banyudono, Boyolali, dan diikuti oleh mahasiswa semester 3 dengan didampingi oleh sejumlah dosen dan jumantik dari desa setempat.

Kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dalam mengaplikasikan kompetensi pencegahan dan pemberantasan penyakit tropis DBD dalam kasus nyata di level keluarga dan kompetensi komunikasi wawancara dan edukasi keluarga. Kegiatan dipandu oleh dr Retno Sintowati, M.Sc selaku Kepala Field Lab, dan dihadiri 14 dosen pembimbing serta14 kader kesehatan, bidan desa Wiwik Henifa yang menyertai mahasiswa dari rumah ke rumah. Kegiatan diawali dengan opening ceremony di Balai Desa Kuwiran, dengan sambutan oleh Bapak Heri Sarwo Edi, SE selaku Kepala Desa Kuwiran dan pengarahan oleh Dr. dr. Yusuf Alam Romadhon, M.Kes selaku Wakil Dekan III FK UMS dan dr. Febri Nila Utami selaku Kepala Puskesmas Banyudono II. Acara dilanjutkan dengan survei ke rumah-rumah warga untuk mengidentifikasi keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti, serta edukasi tentang pentingnya pengendalian larva dalam pencegahan DBD.

Sesuai informasi dari Kepala Puskesmas Banyudono II, dr. Febri Nila Utami, kepanikan warga sering terjadi bilamana ditemukan adanya kasus DBD di daerah setempat, yang berujung permintaan untuk segera diadakannya tindakan fogging. Upaya tersebut termasuk dalam upaya pencegahan DBD, namun berisiko menimbulkan resistensi nyamuk terhadap bahan yang digunakan saat fogging, dan hal tersebut sudah dilaporkan semakin meningkat tiap tahunnya. Oleh karena itu, upaya pemberantasan sarang nyamuk melalui pengendalian larva, dianggap sebagai salah satu solusi alternatif yang efektif tetapi juga aman untuk lingkungan. Dengan demikian adanya kegiatan Field Lab ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi dan pemahaman pada warga tentang manfaat serta pentingnya pembasmian jentik nyamuk dalam pencegahan kasus DBD.