Pasien dan Doa Dokter

PERTANYAAN menggelitik ketika ditanya, apa yang diucapkan dokter ketika pasiennya banyak? Mungkin dokter akan bingung, apakah harus mengucapkan Alhamdulillah atau Astaghfirullah atau Innalillah.

Dokter mengucapkan Alhamdulillah, karena jumlah pasien yang banyak, berarti berkorelasi dengan jumlah finansial yang meningkat, sementara mengucapkan Astaghfirullah, karena sadar uang mengalir ke pundi-pundinya adalah dari orang yang terkena musibah, sedangkan mengucapkan Innalillah, karena merasa kekayaannya diperoleh di atas penderitaan pasien.

Apakah jumlah orang sakit tergantung pada doa dokter yang terkabulkan? Sebuah penelitian yang meniliti ekologi layanan kesehatan oleh Green dkk pada 2001 menyebutkan bahwa, ada pola jumlah orang sakit dalam suatu populasi.

Rincian pola tersebut yakni, setiap 1.000 orang dalam suatu populasi, 800 di antaranya mengeluhkan rasa tidak enak dalam tubuhnya. Dari 800 orang yang mengeluh ini, hanya 300 orang yang sungguh-sungguh melakukan upaya untuk mengatasi keluhan tidak enak tersebut.

Sebanyak 100 dari 300 orang ini, memilih pengobatan nonmedis untuk mengatasi keluhannya, seperti membeli obat di warung, pijat, mengonsumsi obat-obat herbal, atau dalam kultur kita memilih kerokan dan semacamnya.

Akhirnya tinggal 200 orang yang memilih berobat ke pelayanan medis atau dokter. Jadi, sebenarnya pola jumlah orang sakit dalam populasi itu relatif tetap dan stabil. Karena itu, dokter tidak harus merasa berdosa kalau jumlah pasiennya banyak.

Pola jumlah ini adalah pola kolektif. Artinya, dalam satu wilayah persentase orang sakit setiap bulan seperti pada angka tersebut, yakni sekitar 20% populasi hampir dipastikan mengalami sakit.

Layanan Kesehatan

Kalau jumlah kunjungan pasien dokter lebih banyak dibandingkan dokter atau layanan medis lain, itu lebih berkaitan dengan preferensi pasien dan faktor ”X” rezeki dari yang di Atas.

Penelitian Green dkk mempunyai implikasi luas. Pola jumlah orang sakit tersebut dimanfaatkan pengelola asuransi kesehatan untuk memprediksi tingkat utilitas layanan kesehatan yang tersedia, satu paket dengan biaya yang diakibatkan dari jumlah orang yang sakit tersebut.

Sistem yang digunakan pada bagian awal tulisan ini adalah fee for pocket, artinya pasien berobat ke dokter dan membayar secara cash. Semakin banyak pasien yang berobat semakin banyak pendapatan, sementara yang kedua adalah sistem kapitasi atau bisa dikatakan prabayar. Hukum yang berlaku pada sistem prabayar atau kapitasi adalah semakin sedikit yang periksa, semakin banyak laba yang diterima dokter atau perusahaan asuransi.

Kedua sistem tersebut sama- sama mempunyai kekurangan dan kelebihan. Karena itu, kedua sistem tersebut kembali pada moral dan integritas pemberi layanan kesehatan baik dokter maupun perusahaan asuransi. (37)

— dr Yusuf Alam Romadhon MKes1, staf pengajar Bagian Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran UMS dan penulis buku Pembajak Kesehatan

Sumber : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/pasien-dan-doa-dokter/ generic lioresal