VISITING PROFESSOR “LEPROSY: AGAINST WELLBEING – CHALLENGE CLINICIAN”

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (FK UMS) menyelenggarakan kegiatan visiting professor pada hari Rabu, 16 Juni 2021, yang bertema “Leprosy: Against Wellbeing – Challenge Clinician” dengan narasumber Prof. Dr. dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya. Beliau saat ini juga aktif sebagai Direktur Pendidikan dan Penelitian RSUD Dr.Soetomo Surabaya.

Kegiatan yang berlangsung daring tersebut diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an dan sambutan dari Dekan FK UMS, Prof. Dr. dr. EM Sutrisna, M.Kes. Pemaparan materi tentang penyakit kusta yang jelas dan komprehensif sangat menarik dan menginspirasi karena bersumber langsung dari pakar yang berpengalaman baik secara klinis maupun penelitian.

Dijelaskan bahwa dewasa ini perkembangan penelitian di bidang imunologi kusta tidak sejalan dengan penurunan jumlah kasus baru kusta karena terfokusnya penelitian di bidang kuratif dan diagnostik sehinggan mengabaikan penelitian promotif dan preventif. Hal ini ditemukan di PubMed maupun di Indonesia. Oleh sebab itu diperlukan kolaborasi lintas sektoral di sistem pendidikan kesehatan untuk saling mengisi kelemahan dalam mencari metode promotif dan preventif terbaik untuk menangani disregulasi imunitas pada populasi di area endemis.

Disampaikan juga penelitian terbaru beliau mengenai populasi ibu-anak di area endemis di wilayah Tuban, yang menghasilkan temuan baru mengenai ibu kusta di area endemis memiliki Treg yang rendah dan anak kusta di area endemis memiliki Th17 rendah. Kombinasi keluarga dengan komposisi ibu sehat (Treg tinggi) dan anak kusta (Th17 rendah) dan kombinasi keluarga dengan komposisi ibu kusta (Treg rendah) dan anak sehat (Th17 tinggi) tersebut mendorong terjadinya kusta yang abadi di populasi.

Narasumber juga menjelaskan bahwa diperlukan intervensi agar Treg dan Th17 tetap tinggi. Diharapkan dengan perbaikan pola disregulasi imunitas ini dapat mencegah terjadinya kusta abadi yang menyebabkan endemisitas kusta di suatu wilayah dan akan menciptakan populasi bebas kusta di masa yang akan datang.